[REVIEW] Bumi Manusia: Kisah Cinta Pada Masa Kolonial Hingga Pembuktian Iqbaal Ramadhan

- Penulis

Minggu, 18 Agustus 2019 - 06:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Sinematografi yang Apik dan Berkelas

Salah satu teknik pengambilan gambar film Bumi Manusia (Instagram: Falconpictures)

Hanung Bramantyo selaku sutradara Bumi Manusia, rupanya tak main-main dalam mempersiapkan film ini. Semua detail teknis sangat diperhatikannya secara matang sehingga menghasilkan film yang apik dan berkelas.

Dari segi sinematografi, teknik pengambilan gambarnya cukup pas. Mulai dari medium shoot, long shoot, penggunaan drone untuk beberapa scene hingga close up, tidak membuat film ini mengalami ketimpangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebab, dari scene ke scene lainnya dirajut sedemikian rupa sehingga perpindahan scene selalu mulus dan rapi.

Untuk visual sendiri, film Bumi Manusia akan didominasi warna peach dan jingga. Warna tersebut memang dipilih karena sangat menggambarkan suasana tahun awal 1900-an.

Tak hanya itu, lokasi syuting dari film Bumi Manusia juga dipilih dengan sangat hati-hati. Mengambil lokasi di Yogyakarta, Hanung berhasil mendapatkan pemandangan alam yang sangat mendukung film ini.

 

Kurang Penjelasan di Beberapa Bagian

Film Bumi Manusia
Salah satu adegan film Bumi Manusia (Instagram: Falconpictures)

Novel Bumi Manusia ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer dengan segala detailnya. Pram menceritakan satu per satu tokoh yang terlibat tentang siapa dan kenapa masalah bisa dialami sang tokoh.

Namun, karena keterbatasan yang ada, membuat sang sutradara harus bisa menyingkat semua detail demi bisa ditampilkan di layar. Oleh karena itu, perbedaan yang seringkali terjadi antara film dengan novel aslinya menjadi sesuatu yang wajar.

Baca Juga :  Desta Rela Ditampar Berkali-Kali Demi Film Pretty Boys

Dalam film Bumi Manusia, beberapa hal kurang dijelaskan secara terperinci, baik secara visual atau tutur kata. Akibatnya, penonton yang belum sempat membaca bukunya pun harus meraba, siapa tokoh ini, apa hubungannya dengan sang tokoh utama, dan mengapa ia terlibat dengan si tokoh utama, menjadi pertanyaan yang muncul di benak penonton.

Jika kamu memang merasa belum puas  dan masih bingung dengan detail dari film yang kamu tonton, tidak ada salahnya untuk mulai membaca kembali karya sastra milik Pram ini.

Film Bumi Manusia sendiri sudah tayang di bioskop Tanah Air sejak 15 Agustus yang lalu. Jadi, apakah kamu sudah siap untuk menonton film dengan durasi tiga jam ini?

 

TINJAUAN IKHTISAR
Acting
Cinematography
Music Scoring
Storyline

Berita Terkait

Elsa Japasal Ungkap Pengalaman dan Serunya Film Jodoh 3 Bujang
Bryan Domani Debut Jadi Produser di Film Tak Ingin Usai di Sini
Rasvara Fest 2025 Sukses Hibur Malang dengan Penampilan Bernadya, Hindia, hingga Vierratale
Totalitas Niken Anjani Belajar Mantra Jawa Demi Film Penjagal Iblis: Dosa Turunan
Chicco Jerikho Jadi Ayah yang Penuh Trauma dan Tekanan di Film Perang Kota
Pengepungan di Bukit Duri: Joko Anwar Sindir Gagalnya Sistem Pendidikan Indonesia
Acha Septriasa Mengaku Kewalahan Perankan Karakter di Film Qodrat 2
Kiesha Alvaro Akui Sempat Canggung Beradegan Romantis di Film Komang