Kroasia Dapat Kalahkan Prancis di Final, Ini Alasannya

- Penulis

Minggu, 15 Juli 2018 - 13:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Denmark cukup percaya diri karena mereka sebelumnya berhasil menggagalkan penalti Modric. Namun, Kroasia menunjukkan mental yang kuat dan akhirnya menang 3-2 pada babak adu penalti tersebut.

Baca Juga :  Usai Tahan Imbang China, Indonesia Dipastikan Lolos ke Piala Asia 2020

Pada pertandingan perempat final melawan Rusia, Kroasia lagi-lagi kebobolan terlebih dahulu tetapi kemudian mampu menyamakan kedudukan sebelum babak pertama usai. 90 menit tidak cukup untuk menemukan pemenang dan Kroasia kembali memasuki perpanjangan waktu.

Domagoj Vida sukses mencetak gol pada menit ke-100 dan tampaknya Kroasia akan menuju ke semifinal Piala Dunia pertama mereka dalam 20 tahun. Namun, Rusia bisa menyamakan kedudukan tapi pertandingan harus ditentukan adu penalti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kroasia menang dengan skor 4-3 dalam drama adu penalti dan menjadi tim kedua dalam sejarah Piala Dunia yang memenangkan dua adu penalti secara berturut-turut setelah Argentina pada 1990.

Pertandingan semifinal melawan Inggris kembali menunjukkan cerita yang sama ketika Kroasia kebobolan lebih dulu dan melakukan comeback di perpanjangan waktu.

Selama babak knock out, Kroasia harus bermain selama 120 menit dalam tiga pertandingan berturut-turut dan mereka nyaris gagal di setiap kesempatan tetapi menolak untuk menyerah.

Pengalaman melakukan comeback dalam tiga pertandingan berturut-turut tentu akan sangat berguna dalam pertandingan final melawan Prancis.

 

3. Kekuatan lini tengah

Final Piala Dunia 2018
Gelandang Kroasia, Luka Modric, berusaha melewati gelandang Rusia (liputan6.com)

Kroasia meraih kesuksesan belakangan ini karena lini tengah mereka yang tangguh. Pemain seperti Ivan Rakitic, Ivan Perisic, Mateo Kovacic, dan kapten Luka Modric sangat penting dalam membangun lini tengah yang kuat dan menjadi pemain kunci dari generasi emas Kroasia saat ini.

Permainan transisi merupakan salah satu kekuatan terbesar Kroasia dan lini tengah memainkan peran yang sangat penting dalam hal itu.

Secara historis, lini tengah yang kuat sudah terbukti sangat penting untuk kesuksesan tim. Era keemasan Spanyol diperkuat oleh gelandang seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets dan Xabi Alonso. Mereka mampu membawa timnya ke level yang sangat tinggi.

Baca Juga :  Meski Elkan Baggott di Indonesia, PSSI Beberkan Alasan Tidak Dipanggil Timnas

Jerman yang berhasil menjadi juara pada Piala Dunia di Brasil empat tahun lalu juga punya gelandang yang kuat seperti Bastian Schweinsteiger, Toni Kroos dan Mario Gotze.

Kemampuan lini tengah Kroasia bisa menjadi kekuatan terbesar mereka di pertandingan final melawan Prancis karena setiap pemain punya kemampuan untuk membawa timnya meraih kesuksesan di Piala Dunia.

Berita Terkait

Meski Elkan Baggott di Indonesia, PSSI Beberkan Alasan Tidak Dipanggil Timnas
Patrick Kluivert Janji Tak Akan Abaikan Pemain Lokal: Mereka Jantung Timnas
Kevin Diks Resmi Jadi WNI, Bisa Perkuat Timnas saat Lawan Jepang?
Media Cina Sebut Naturalisasi 2 Pemain Timnas Indonesia Bermasalah hingga Terancam Diskualifikasi
Meski Banyak Masalah, Menpora Dito Kasih Nilai 8,5 dari 10 untuk PON Aceh-Sumut
Kritik Naturalisasi Timnas, Fraksi Gerindra: Mengurangi Kebanggaan
Ketua KONI Sumut Kecewa Selebgram Beritakan PON yang Jeleknya Saja
Sebut Naturalisasi Timnas Indonesia Berpaspor Ganda, Eks Dubes Peter Gontha: Saya Malu!

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 12:07 WIB

Meski Elkan Baggott di Indonesia, PSSI Beberkan Alasan Tidak Dipanggil Timnas

Senin, 13 Januari 2025 - 09:34 WIB

Patrick Kluivert Janji Tak Akan Abaikan Pemain Lokal: Mereka Jantung Timnas

Sabtu, 9 November 2024 - 12:56 WIB

Kevin Diks Resmi Jadi WNI, Bisa Perkuat Timnas saat Lawan Jepang?

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 15:16 WIB

Media Cina Sebut Naturalisasi 2 Pemain Timnas Indonesia Bermasalah hingga Terancam Diskualifikasi

Minggu, 22 September 2024 - 15:07 WIB

Meski Banyak Masalah, Menpora Dito Kasih Nilai 8,5 dari 10 untuk PON Aceh-Sumut

Berita Terbaru